Ketika matahari terbenam di ujung tahun
Dan malam mulai menyingkap gelap
Adakah kau dengar gemuruh sujud bergelombang
Seperti ombak di laut tak pernah henti.
Dengarlah di dalam hati…
Ayat-ayat itu terus saja berirama menyebrangi samudera
Dan benua-benua membangunkan jiwa-jiwa letih untuk segera berdiri.
Merapatkan barisan menyambut Muharram yang agung
Tidakkah kau dengar airmata Adam yang tumpah
Dan mengalirnya air bah di bawah bahtera Nuh?
Tidakkah kau dengar untaian mutiara di mata Yusuf yang berkilau
Dari dalam penjara
Karena cinta juga terbelahnya Laut Merah yang marah?
Duhai ruh yang di tanganNya engkau hidup dengarlah sekali lagi,
Bagaimana ketika pertama hujan diturunkan serta Arasy dan Lauhul Mahfudz diciptakan.
Jibril pun bersujud karena ia telah diciptakan dari cahaya.
Juga Putra Maryam yang dimuliakan di atas langit.
Dengarkah wahai engkau..?
Fajar pagi bercahaya putih,
Dan embun yang turun bagaikan airmata para syuhada
Yang jatuh dari surga merembas ke dalam setiap hati yang bertasbih
Bersama linangan airmata di atas bumi.
Tempat dimana seluruh gerak akan menjadi mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar