Rabu, 04 Desember 2013

JIKA AKU MENJADI GURU



Guru dalam bahasa sansekerta yang diartikan secara harfiyah berarti "berat" sedangkan menurut istilah adalah seorang pengajar suatu ilmu, umumnya guru merujuk ke pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Betapa besar jasa guru tak dapat dihitung, sebab guru sebagai pengganti orang tua disekolah, kita harus menghargai jasa guru, sudah banyak manusia manusia besar yang muncul dari guru yang hebat.

Aku mungkin tidak pintar, tidak tampil menarik, tidak kaya, tidak juga secerdas yang terlihat tapi jadi guru merupakan suatu kebanggaan tersendiri, bukan hanya bagi diri sendiri tapi bagi keluarga. Apalagi dapat membuat anak didiknya menjadi sukses merupakan karunia bagi seorang guru, itu yang aku inginkan. Memberikan pendidikan yang layak tanpa rasa pamrih hingga akhir hayat seperti para guru guruku sekarang yang mendidik anak muridnya agar menjadi generasi bangsa yang cerdas, bermartabat, bermoral, dan berakhlak mulia.

Rabu, 20 November 2013

KULIAH DHUHA

  • Orang besar berawal dari sebuah keikhlasan, ketakutan, ketaatan kepada allah SWT maka jadilah orang yang konsisten terhadap perintah allah
  • kisah umar bin khothob
    • umar bin khothob merupakan sahabat rasulullah yang telah dijanjikan masuk surga dan juga merupakan khalifah kedua. pada saat menjabat menjadi khalifah umar bin khothob sering berkeliling pada malam hari lalu pada saat ia berkeliling ia melihat rumah yang lampunya belum dimatikan lalu umar bin khothob tidak sengaja mendengar percakapan seorang anak perempuan kepada ibunya yang mengeluh bahwa susu yang diperahnya hanya sedikit lalu ibunya memerintahkan anaknya untuk mencampurnya dengan air tetapi anak itu menolak karena ketakutannya kepada allah esok harinya umar bin khothob mengumpulkan anak laki lakinya lalu ia menawarkan siapa yang mau menikahi perempuan yang dari rahimnya akan keluar orang besar akhirnya salah satu anak umar bin khothob menikahi anak penjual susu tersebut dan merekapun memiliki keturunan yang bernama umar bin abdul aziz yaitu pemimpin yang membawa islam kedalam masa jayanya.
  • kisah ayah imam syafi'i
    • Seorang pemuda bernama Idris berjalan menyusuri sungai. Tiba-tiba ia melihat buah delima yang hanyut terbawa air. Ia ambil buah itu dan tanpa pikir panjang langsung memakannya.

      Ketika Idris sudah menghabiskan setengah buah delima itu, baru terpikir olehnya, apakah yang dimakannya itu halal? Buah delima yang dimakan itu bukan miliknya.

      Idris berhenti makan. Ia kemudian berjalan ke arah yang berlawanan dengan aliran sungai, mencari dimana ada pohon delima. Sampailah ia di bawah pohon delima yang lebat buahnya, persis di pinggir sungai. Dia yakin, buah yang dimakannya jatuh dari pohon ini.

      Idris lantas mencari tahu siapa pemilik pohon delima itu, dan bertemulah dia dengan sang pemilik, seorang lelaki setengah baya.

      “Saya telah memakan buah delima anda. Apakah ini halal buat saya? Apakah anda mengihlaskannya?” kata Idris.

      Orang tua itu, terdiam sebentar, lalu menatap tajam. “Tidak bisa semudah itu. Kamu harus bekerja menjaga dan membersihkan kebun saya selama sebulan tanpa gaji,” katanya kepada Idris.

      Demi memelihara perutnya dari makanan yang tidak halal, Idris pun langsung menyanggupinya.

      Sebulan berlalu begitu saja. Idris kemudian menemui pemilik kebun.

      “Tuan, saya sudah menjaga dan membersihkan kebun anda selama sebulan. Apakah tuan sudah menghalalkan delima yang sudah saya makan?”

      “Tidak bisa, ada satu syarat lagi. Kamu harus menikahi putri saya; Seorang gadis buta, tuli, bisu dan lumpuh.”

      Idris terdiam. Tapi dia harus memenuhi persyaratan itu.

      Idris pun dinikahkan dengan gadis yang disebutkan. Pemilik menikahkan sendiri anak gadisnya dengan disaksikan beberapa orang, tanpa perantara penghulu.

      Setelah akad nikah berlangsung, tuan pemilik kebun memerintahkan Idris menemui putrinya di kamarnya. Ternyata, bukan gadis buta, tulis, bisu dan lumpuh yang ditemui, namun seorang gadis cantik yang nyaris sempurna. Namanya Ruqoyyah.

      Sang pemilik kebun tidak rela melepas Idris begitu saja; Seorang pemuda yang jujur dan menjaga diri dari makanan yang tidak halal. Ia ambil Idris sebagai menantu, yang kelak memberinya cucu bernama Syafi’i, seorang ulama besar, guru dan panutan bagi jutaan kaum muslimin di dunia.

MUHARROM


Ketika matahari terbenam di ujung tahun 
Dan malam mulai menyingkap gelap 
Adakah kau dengar gemuruh sujud bergelombang 
Seperti ombak di laut tak pernah henti. 
Dengarlah di dalam hati… 
Ayat-ayat itu terus saja berirama menyebrangi samudera 
Dan benua-benua membangunkan jiwa-jiwa letih untuk segera berdiri.
Merapatkan barisan menyambut Muharram yang agung 
Tidakkah kau dengar airmata Adam yang tumpah
 Dan mengalirnya air bah di bawah bahtera Nuh? 
Tidakkah kau dengar untaian mutiara di mata Yusuf yang berkilau 
Dari dalam penjara
 Karena cinta juga terbelahnya Laut Merah yang marah?
 Duhai ruh yang di tanganNya engkau hidup dengarlah sekali lagi, 
Bagaimana ketika pertama hujan diturunkan serta Arasy dan Lauhul Mahfudz diciptakan. 
Jibril pun bersujud karena ia telah diciptakan dari cahaya. 
Juga Putra Maryam yang dimuliakan di atas langit. 
Dengarkah wahai engkau..?
 Fajar pagi bercahaya putih, 
Dan embun yang turun bagaikan airmata para syuhada
 Yang jatuh dari surga merembas ke dalam setiap hati yang bertasbih 
Bersama linangan airmata di atas bumi.

 Tempat dimana seluruh gerak akan menjadi mati.

Rabu, 18 September 2013

PUISI UNTUK IBU




Ibu Ku Sayang
Kasih mu Bagai Udara
Yang Membelai Tubuh Dengan Lembut
Dan Doa mu Yang Membaluri Jiwaku

Ibu
Ingin Ku Dekap Tubuh mu
Menangis Di Pangkuanmu
Seperti Waktu Kecil

Ku Tak Bisa Membalas Semua Yang Kau Berikan
.....IBU.....